Rabu, 28 Oktober 2009

Bedanya 'Mungkin' Dengan 'Belum Tentu'

"Apa bedanya antara 'Mungkin' dengan 'Belum tentu' pak?" tanya King Hades. Saya hanya bisa bengong. "Kok pertanyaan seperti itu diajukan ya?" pikir saya. Tapi kalau tidak begitu, bukan sahabat saya. Bagi beliau, pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki nilai praktikal seperti itu menstimulasi. "Dua-duanya menunjukan ketidakpastian pak," jawab saya akhirnya. "Kalau bedanya sih, saya kurang tau ya pak?" lanjut saya.

King Hades mengangguk. "Bedanya ada dua pak. Yang pertama, 'mungkin' biasa diucapkan dengan nada lebih tinggi. Seperti dalam kalimat 'Kalau Anda berinvestasi, mungkin Anda bisa kaya'. 'Belum tentu' diucapkan dengan anda lebih rendah. Seperti dalam kalimat 'Walaupun Anda berinvestasi, belum tentu Anda akan jadi kaya'," tutur beliau. Saya merenungkan kata-kata tersebut. Mulai terlihat perbedaan antara dua kata tersebut. 'Mungkin' banyak kita gunakan dalam konteks positif. Sementara 'belum tentu' lebih banyak kita gunakan untuk menggambarkan sesuatu yang negatif. "Mungkin kalau anak Anda dioperasi, dia masih bisa sembuh" dan "Walaupun anak Anda dioperasi, belum tentu dia bisa sembuh". Dua kalimat yang menunjukan ketidakpastian. Uncertainty. Namun bayangkan perasaan Anda ketika mendengar kalimat yang pertama. Tentunya Anda jadi lebih semangat bukan? Bila kalimat kedua yang diucapkan oleh dokter Anda, maka Anda akan kehilangan semangat.

"Kata-kata yang kita gunakan menggambarkan siapa kita pak. Selain itu, mereka juga bisa mengubah perspective kita akan suatu hal. Sebagai contoh, banyak iklan yang menggunakan kata-kata seperti 'hanya dengan ... ribu rupiah'. Perhatikan penggunaan kata 'hanya'. Kata tersebut digunakan untuk mengecilkan harga yang harus dibayar. Paling tidak di kepala para pendengar," urai King Hades panjang lebar. Saya memikirkan aplikasi dari konsep menarik tersebut. Saya membayangkan saat saya putus asa. Saya ingat-ingat kembali kata-kata apa yang saya gunakan ketika itu. Begitu pula saat bersemangat. Saya mengingat apa yang saya katakan pada saat itu. Anda juga tentunya bisa melakukan simulasi serupa. Ingatlah kata-kata apa yang menjadi 'trademark' Anda ketika Anda putus asa. Ingat juga kata-kata 'trademark' Anda ketika sedang bersemangat.

"Kata-kata yang kita gunakan ... mengubah perspective kita"

"Seringkali, kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi pak. Tapi, hampir selalu kita bisa menentukan apa yang akan kita lakukan terhadap apa yang terjadi" Kalimat dari King Hades tersebut selalu saya ingat. Dan salah satu yang bisa kita lakukan adalah memilih kata-kata yang kita gunakan. 'Mungkin' dan 'Belum tentu' sama-sama menggambarkan ketidakpastian. Tapi yang satu memberikan rasa positif, yang satu negatif. Mana yang Anda pilih? Kata-kata kita tidak mengubah fakta. Tapi, dengan menggunakan kata-kata yang benar, kita bisa mengubah sikap kita terhadap fakta yang kita hadapi.


1 komentar:

  1. It's like seeing whether the glass is 'half full' of 'half empty'? ^^

    BalasHapus