Kamis, 13 Agustus 2009

Persahabatan + Sex = Asmara

Jam menunjukan pukul 19.30. Saya dan sahabat saya sedang berada di gedung XXI. Bukan untuk mengantri tiket. Kebetulan King Hades lagi kumat hobinya. "Melihat life style kaum The Have".


"Ck..ck..ck.." decak King Hades sambil menggelengkan kepala. "Memang hebat ya, kaum The Have. Index Dow Jones ancur-ancuran, ekonomi menyusut, suku bunga dan harga minyak bergerak drastis, sepertinya sama sekali tidak mempengaruhi mereka. Masih bisa-bisanya pacaran dan nonton bioskop di masa-masa seperti ini"


Dalam hati saya ingin berkata "Lha? Anda sendiri gimana? Di tengah krisis global begini, juga masih sempat-sempatnya ke XXI cuma untuk menyaksikan kaum The Have ngantri tiket?". Tapi niat saya urungkan. Saya bisa mengerti perasaan sahabat saya ini. Harga sahamnya anjlok, dividennya dipotong. Terang saja dia ketar-ketir. Berbeda dengan pegawai yang tidak mempedulikan kondisi ekonomi, pasar saham, bahkan kondisi keuangan perusahaan tempat dia bekerja (kecuali kalo tergolong pegawai tinggi), King Hades sangat memperhatikan variabel-variabel di atas. Katanya itu menentukan hidup dan matinya. Padahal, kalo dilihat-lihat, justru dialah yang lebih baik kondisinya. Bayangkan saja, jalan-jalan di mal saja dapat uang.


Anyway,
setelah dia puas, kamipun melangkah keluar. "Persahabatan + Sex = Asmara", keluar 'mantra' maut dari mulut King Hades. Dari ekonomi tiba-tiba saja ke matematika? Percintaan? Apa hubungannya ya?


"Anak muda memang menarik pak. Semangat dan gairahnya besar. Tapi logikanya sempit. Otaknya dikalahkan oleh hatinya. Anda lihat pasangan-pasangan yang mengantri tiket tadi? Banyak dari mereka anak muda yang masih pacaran. Dan saya rasa banyak juga yang menjalin hubungan asmara tanpa terlebih dulu menjalin persahabatan", ungkap King Hades.


Ya. Memang ada benarnya sih. Ada pria yang baru pertama kali melihat seorang wanita, sudah berniat menjadikannya pacaranya. Demikian pula sebaliknya. Akibatnya, tidak ada saling pengertian antara kedua orang ini. Karena dari awal sudah mengambil sikap menutup, alias jaim. Kalau ini yang terjadi, maka setelah chemistry antara mereka hilang, yang tinggal adalah rasa bosan dan tidak jarang mereka akan putus disertai caci maki dan perasaan tidak enak.


"Seandainya mereka memulainya dengan hubungan persahabatan, tentunya hal seperti itu tidak perlu terjadi. Seperti Anda dan saya. Kita bersahabat. Anda bahkan bisa menebak dimana saya akan duduk sesaat setelah kita memasuki sebuah cafe. Anda begitu mengerti saya. Tapi karena tidak ada unsur sex dalam hubungan kita, hubungan kita tak bisa disebut sebagai hubungan asmara", ujar King Hades sambil tersenyum. Saya hanya tersenyum kecut mendengar kata 'sex'. Dengan King Hades? Amit-amit deh...


Sahabat saya tidak mempedulikan senyum kecut saya. "Apabila hubungan dua insan dimulai dari persahabatan, dan kemudian, setelah timbul chemistry, dilanjutkan ke hubungan asmara, maka setelah chemistrynya hilang sekalipun, persahabatan akan tetap ada. Dan karena sudah saling mengerti satu sama lain, maka jarang sekali yang putus hanya gara-gara merasa 'beli kucing dalam karung'", lanjut King Hades.


Saya terdiam. Di otak saya tergambar beberapa kasus yang sesuai dengan apa yang dikatakan pria di sebelah saya ini. Hubungan asmara yang berakhir dengan tidak baik-baik. Dengan sumpah serapah dan sakit hati. Biasanya hubungan seperti ini merupakan hubungan 'karbitan'. Hubungan yang diburu-buru. Akibatnya setelah saling mengenal lebih dekat, bukannya makin sayang, justru makin tau keburukan pasangan yang tadinya tak dilihat. Dan ini mengakibatkan rusaknya hubungan mereka. Merasa tertipu, dikhianati, dan perasaan-perasaan tak mengenakan lainnya.


"Tapi mau bagaimana lagi ya Pak? Kebanyakan orang kalau sudah menyangkut masalah ini, emosinya yang bermain. Logika jadi seperti dibuang jauh-jauh. Padahal orang yang sama mungkin adalah seorang eksekutif yang berprestasi. Sayangnya kepandaian dan dinginnya kepala tidak dipakai begitu sudah menyangkut yang satu ini. Sah-sah saja kalau memang menjalin hubungan sekedar untuk memuaskan hasrat. Tapi ya sadarilah bahwa yang dijalin itu bukan hubungan asmara, karena tidak ada persahabatan dalam hubungan itu", King Hades melanjutkan dengan wajah muram, seolah menyayangkan mengapa tak lebih banyak orang yang mengerti konsep ini.


Memang begitulah. Anak muda yang penuh semangat dan ambisi biasanya tidak sabar untuk mendapatkan segala sesuatunya. Termasuk mendapatkan pasangan. Hanya karena 'target' terlihat menarik, langsung diuber. Berbeda dengan saya dan King Hades yang sudah cukup berumur ini. King Hades memang termasuk orang yang berpandangan bebas. Tidak aneh kalau dalam seminggu dia bisa kencan dengan beberapa orang wanita yang berbeda (tidak bersamaan tentunya). Tapi dia selalu ingat bahwa hubungan yang dijalinnya dengan wanita-wanita itu tak bisa dikategorikan sebagai hubungan asmara. Karenanya, pada saat sudah tidak ada lagi chemistry antara mereka, King Hades dan wanita itu bisa pisah baik-baik. Tak ada pertengkaran karena pihak ketiga ataupun caci maki karena merasa telah dikhianati. Toh, bukan tak mungkin suatu saat akan timbul lagi rasa tertarik itu. Kalau tidak timbul lagi? Yah... pria di dunia ini kan bukan King Hades seorang. Masih ada saya bukan?

0 komentar:

Posting Komentar