Selasa, 25 Agustus 2009

The Wisdom of Pedagang Kaki Lima

Suatu siang, saya dan sahabat saya sedang menuju ke sebuah seminar. Maklum, sobat saya yang satu ini memang haus akan pengetahuan (atau sekedar ingin mencari hiburan). Dari radio yang dia putar terdengar percakapan sebagai berikut:

MC: Pendengar, sebentar lagi akan kita ikuti perbincangan dengan analis saham dari 'bla bla bla' sekuritas. Selamat siang pak.

Analis (A): Selamat siang.

MC: Bagaimana pengamatan Anda tentang perdagangan sesi pagi?

A: Saya melihat perdagangan sesi pagi didominasi oleh sektor perbankan. Tindakan BI menurunkan suku bunga memicu para investor untuk memburu saham-saham seperti BBRI, BMRI dan bank-bank lainnya.

MC: Apa saran Anda untuk sesi kedua hari ini? Apa saham-saham perbankan masih layak untuk dikoleksi?

A: Sebaiknya para investor melakukan profit taking dan masuk ke sektor-sektor lain seperti properti dan retail. Karena saham perbankan sudah overbought. Tapi kalau Anda investor long term, tetap boleh memegang saham perbankan. Karena prospek ke depannya cukup baik. Hanya saja jangan lupa berdiversifikasi ke sektor-sektor lain.

MC: Begitu ya pak. Terima kasih atas saran Anda. Semoga para investor bisa menyikapi perdagangan sesi dua ini dgn bijak.

A: Terima kasih

Lalu musik pun diputar.

"Buy what you know, know what you buy"

"Huh!" King Hades mendengus, menahan tawa. "Kenapa Pak?" tanya saya heran. "Percakapan tadi lucu sekali ya pak. Coba Anda dengar percakapan tadi, tapi versi saya," mulailah King Hades berbicara.

MC: Sebentar lagi akan kita ikuti percakapan bersama pengamat pedagang kaki lima (PKL) dari asosiasi PKL. Selamat siang pak.

A: Selamat siang.

MC: Bagaimana pengamatan Anda mengenai perdagangan sesi pagi?

A: Saya lihat perdagangan sesi pagi didominasi oleh sektor gorengan. Pisang goreng, bakwan, ubi, dan lain-lain.

MC: Oh? Mengapa bisa demikian pak?

A: Presiden sangat tegas dalam memberantas terorisme. Ini membuat kepercayaan turis-turis asing meningkat. Mereka jadi berani datang ke Indonesia. Dan, seperti Anda tau, di negara mereka tidak banyak gorengan.

MC: Jadi begitu mereka datang kemari, langsung beli gorengan ya pak?

A: Betul! Jadi ini bisa disebut aksi beli gorengan oleh asing

MC: Kalau begitu, apa sebaiknya PKL-PKL yang lain, seperti pedagang mi dan ketoprak, juga menjual gerobak mereka dan membeli gerobak gorengan pak?

A: Tidak. Menurut saya, lebih baik para PKL sekarang membeli gerobak minuman. Logikanya saja. Sudah makan gorengan, tentu haus kan?

MC: Cermat sekali pengamatan Anda pak! Berarti sekarang saatnya melakukan aksi jual gerobak gorengan ya?

A: Tergantung. Kalau Anda adalah PKL short term, lebih baik ganti portfolio Anda dengan gerobak minuman. Tapi kalau Anda PKL long term, mungkin sebaiknya melakukan diversifikasi. Sambil tetap memegang gerobak gorengan, Anda juga membeli gerobak minuman. Karena ke depannya, dagangan gorengan ini masih menjanjikan.

MC: Singkat saja pak. Saran Anda untuk PKL di perdagangan siang ini?

A: Sebaiknya PKL short term menghindari berdagang gorengan. Karena potensi profit dari sektor ini sudah hampir seluruhnya terealisasikan di pagi hari. Untuk PKL long term, tidak perlu terlalu memusingkan fluktuasi harian. Cukup diversifikasi saja.

MC: Terima kasih atas analisanya pak. Demikian tadi perbincangan kita dengan analisa pedagang kaki lima.


Huahahahahahahahaa..... tawa saya meledak mendengar cerita beliau. Ada-ada saja. Masa pedagang kaki lima ganti dagangan hanya gara-gara sudah laku banyak dagangannya? Tapi, bukankah itu yang banyak dilakukan investor saham? Bergonta-ganti sektor dalam waktu singkat. Bahkan dalam hitungan menit. Semata-mata karena harga sahamnya sudah naik. Dan pindah dari satu sektor ke sektor yang lain hanya karena 'asing masuk'.

Tidak heran bila banyak pemain saham yang justru merugi. Investasi dalam dunia saham tidak berbeda dengan investasi di tempat lain. Membutuhkan kecermatan dan tentunya kesabaran. Perlu sabar untuk bisa menuai hasilnya. Seperti para PKL yang tidak langsung menjual gerobaknya hanya gara-gara omset satu hari menurun, hendaknya para pemain saham juga memberikan kesempatan bagi perusahaan tempat mereka berinvestasi untuk menunjukkan kinerjanya.

Para PKL, walaupun mungkin tidak pernah belajar investasi secara formal, mengerti konsep investasi yang baik: investasikan waktu, uang, dan tenaga di hal-hal yang Anda pahami. Setelah itu, sabarlah untuk menuai hasilnya.

Buy what you know, know what you buy



0 komentar:

Posting Komentar